No! No! Bukan acara musik indoor yang menempatkan penonton yang menari-nari gaje di belakang pengisi acara yang terkadang cuma komat-kamit pura-pura menyanyi. Bukan pula acara musik outdoor stripping yang menyebut dirinya “ampuh” atau “hura-hura” tapi melulu menampilkan grup-grup cowok atau cewek pesenam yang suka lip-synch. Kecuali kalau Anda memang sedang butuh uang sepuluh sampai dua puluh ribuan untuk isi pulsa atau bensin, silakan :).
Di tengah gempuran acara musik asal jadi yang sedang menjamur di hampir seluruhchannel yang ada di televisi, ternyata industri musik live di negeri kita masih cukup “waras” dengan keberadaan acara-acara musik yang prestisius. Para pengisi acaranya pun biasanya musisi-musisi pilihan dan diiringi orkestra. Jadi jangan harap ada aksiminus one, apalagi lip-synch. Sayangnya karena prestisius, tentu saja penyelenggaraannya makan budget yang besar sehingga tak bisa stripping layaknya acara musik alay, melainkan secara berkala, misalnya sebulan sekali. Cukup jitu untuk membuat penggemar acara yang bersangkutan penasaran dan tidak lekas bosan. Tiap episodenya juga tematis, biasanya dalam rangka merayakan event tertentu di bulan yang bersangkutan, atau sebagai tribute terhadap musisi tertentu, baik yang masih hidup atau sudah almarhum.
Ini beberapa acara musik terbaik pilihan saya, yang semoga ratingnya tinggi dan membuat para produser stasiun TV yang bersangkutan mau mempertahankannya….
HARMONI (SCTV)
Biasanya tayang pada hari Minggu malam, di pekan terakhir setiap bulannya. Dengan sentuhan musik orkestra yang megah, para penyanyi beraksi dengan suara emas mereka secara live. Tak hanya dari kalangan penyanyi pop komersil yang biasa nongkrong di acara musik harian, bahkan terkadang musisi indie pun turut memeriahkan setiap episodenya. Tak mesti penyanyi solo, vokalis band juga turut andil. Tentunya yang berkualitas yang dipilih, jadi jangan harap ada Titi Kamal, Widi Vierra, atau Andika Kangen Band di acara ini. Dan istimewanya lagi, hanya di Harmoni Syahrini mampu mengeksplorasi kemampuan vokalnya, karena di acara musik biasa, kapasitas vokalnya terbatas.
Acara ini diselenggarakan sejak awal tahun 2010. Pada episode-episode awal, Harmoni diiringi oleh Magenta Orchestra milik Andi Rianto, seorang komposer jenius yang sangat piawai menggubah lagu.
Namun sejak dilepas Andi Rianto pada Januari 2011, Harmoni mulai sedikit “kehilangan” harmonisasinya, karena sejak saat itu musik Harmoni dibawakan oleh orkestra-orkestra lain secara bergantian, seperti orkestra milik Aminoto Kosin, Addie MS (Twilite), Dwiki Dharmawan, Purwacaraka, dan lain-lain. Bukannya saya tidak suka atau tak menghargai hasil komposisi mereka, namun menurut saya belum ada yang mampu menandingi kemegahan gubahan Magenta Orchestra-nya Andi Rianto. Apalagi makin ke sini bintang tamunya makin monoton. Lagi-lagi Rossa, Judika, Sandhy Sondoro, David “Naif”, Syahrini…. Mereka memang penyanyi yang luar biasa, tapi saya berharap bintang tamu Harmoni selalu berbeda tiap bulannya (terutama Agnes Monica, namun konon kemahalan). Dan yang paling tak “termaafkan” dalam sejarah Harmoni SCTV adalah hadirnya Raffi Ahmad dan Yuni Shara di Harmoni spesial Valentine. Yuni Shara sih suaranya memang oke, tapi Raffi? Walhasil, sepertinya Harmoni semakin terselubungi aroma kapitalisme dan mulai kehilangan idealismenya. Bahkan setting panggungnya pun sekarang menjadi tampak sempit.
Tapi bagaimanapun Harmoni tetap menjadi acara musik yang saya tunggu tiap akhir bulan. Saya harap Harmoni bisa semegah dulu dan tetap menjadi wadah bagi para musisi berkualitas yang tak kebagian tempat di acara musik komersil untuk unjuk gigi di layar kaca.
LAMPION 100% (Global TV)
Kalau tak salah program musik yang ini baru berlangsung sebanyak tiga episode. Saya sendiri tak begitu memperhatikan mekanismenya, namun konsepnya kurang lebih sama seperti Harmoni—penyanyi yang diiringi orkestra (Oni & Friends). Kelebihannya, bintang tamu Lampion 100% lebih variatif, namun sayangnya masih dalam ruang lingkup musisi major. Selain itu panggungnya terlalu terang, jadi jauh dari kesan megah. Tapi bagi saya langkah Global TV untuk “mengadopsi” konsep Harmoni lumayan patut diapresiasi. Tak seperti channel “kakaknya”, yang juga mampu membuat acara musik bersetting megah namun tanpa iringan orkestra dan bintang tamunya yang itu-itu saja (yang sialnya menjadi Acara Musik Terfavorit pada PGA 2012 mengalahkan Harmoni).
DELUXE SYMPHONY (Metro TV)
Seperti Global TV yang dulunya channel khusus MTV, Metro TV sekarang mulai melepas idealismenya dengan menampilkan pula acara-acara non-berita, sehingga Metro TV tak lagi jadi channel khusus berita. Termasuk salah satunya acara musik. Hebatnya, Metro TV tidak kepikiran untuk membuat acara musik jadi-jadian dengan penonton bayaran. Bahkan yang lebih mulia, Metro TV menayangkan acara Zona Memori, yang dikhususkan untuk penyanyi lawas yang “mustahil” bisa ngeksis lagi (sayangnya sudah tidak tayang tuh, kalau masih tayang pasti saya masukkan ke list ini).
Deluxe Symphony barangkali jadi salah satu alasan terbesar kenapa Andi Rianto tak mungkin andil di Harmoni SCTV lagi. Ya, sebab kini Om Andi dan Magenta Orchestra-nya menjadi pengiring dalam DS. Acara ini saya temukan tanpa sengaja di Metro TV tempo hari. Saat itu pengisi acaranya Mulan Jameela, Vina Panduwinata, Mario Ginanjar, Matthew Sayersz, Yuni Shara, Vidi Aldiano, Titi DJ, dan Zahra (ex-Idola Cilik). Seperti biasa, aransemen Om Andi tetap megah dan menghanyutkan. Kekurangannya, tiap bintang tamu menyanyikan lebih dari satu lagu (mekanisme yang sama seperti waktu Om Andi memegang Harmoni), bahkan bisa sampai lima lagu, sehingga alokasi waktu yang dibutuhkan bagi tiap penyanyi dalam penampilannya sekitar sepuluh menit. Padahal seandainya tiap penyanyi membawakan maksimal dua lagu saja, mungkin bintang tamunya bisa lebih variatif lagi.
Deluxe Symphony memang baru berlangsung sebanyak satu episode. Dan saya tak sabar menantikan episode bulan depan. Semoga DS menjadi acara musik berrating tinggi dan tetap mempertahankan prestise-nya. Saya rasa tidak mustahil sebab Metro TV kan bukan channel komersil yang takut rugi, tidak seperti channel milik tetangga sebelah.
RADIO SHOW (tvOne)
Saya jarang menonton acara ini. Biasanya hanya kalau saya kebetulan masih bangun pada pukul 12 malam. Acara ini merupakan perpaduan antara program musik dan talk show. Presenternya adalah Sys NS, seorang penyiar radio. Sebagai penyiar berpengalaman, tentu saja Om Sys sangat piawai menghidupkan acara dengan sesekali melemparkan guyonan yang cerdas serta tidak mendominasi, bukan lelucon-lelucon sarkastik dan murahan yang terlontar dari presenter tak berpendidikan seperti yang biasa kita lihat di acara musik harian. Pada beberapa episode yang pernah saya tonton, ada penyanyi dan musisi lintas genre yang hebat macam Joy Tobing, Bertha, Superman is Dead, dan lain-lain. Penampilan mereka bisa dipastikan benar-benar live, termasuk pemain band-nya. Dengan konsep yang simpel namun tetap dikemas secara brilian dan idealis, acara ini cocok buat semua lapisan generasi, baik yang muda maupun tuwir.
MUSIKLOPEDIA (Trans 7)
Dengan settingan kafe outdoor, Musiklopedia memiliki daya tarik tersendiri sebagai acara musik kekinian. Acara ini ditayangkan secara mingguan, dan setiap minggunya acara ini mengangkat tema tentang musisi yang berbeda. Sebut saja Melly Goeslaw, Chrisye, bahkan juga Farid Hardja. Yang istimewa, acara ini juga menampilan profil dari tiap musisi yang dijadikan tema. Setiap bintang tamu yang menyanyikan lagu-lagu mereka juga tak ketinggalan ditanyai kesan-kesan mereka terhadap musisi yang bersangkutan. Namun karena saya tidak mengikuti acara ini, saya tak tahu apakah acara ini masih ditayangkan atau tidak.
Kalau kita perhatikan, beberapa channel yang menayangkan acara-acara di atas adalahchannel yang sama yang menayangkan pula acara musik komersil. Sebut saja SCTV yang punya Inbox atau Hip Hip Hura. Atau Global TV yang juga punya “surga”-nya para boyband dan girlband yakni 100% Ampuh, dan sialnya mengorbankan MTV yang sudah melekat selama bertahun-tahun. Yah, ini tak ubahnya seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi, memang bagus mereka masih mau membuat program musik yang prestisius, namun di sisi lain mereka pun tetap manusia biasa yang butuh fulus, yang akhirnya mendorong mereka membuat program musik asal jadi yang mampu mendongrak rating tinggi. Yah, semoga saja kelak rating acara semacam Harmoni bisa lebih tinggi dibandingkan Dahsyat atau Inbox, sehingga akan bermunculan Harmoni-Harmoni lain dichannel-channel yang lain. Termasuk di stasiun TV swasta pertama di Indonesia itu, lho….
Salam kompasiana, dan dukung terus musik Indonesia (yang berkualitas).